Prodi Pendidikan Kimia (S1)

Mata kuliah Telaah Kimia SMA memfasilitasi identifikasi konsep-konsep konseptual kausal (terutama effect-cause) kimia dasar utama/inti serta penguatan konstruksinya dengan kecukupan pengetahuan faktual melalui prosedur ilmiah dan refleksi metakognitifnya sesuai dengan amanat kurikulum nasional maupun pembelajaran sains global. Keberhasilan identifikasi, pemetaan dan konstruksi pengetahuan ilmiah akibat-sebabnya melalui unit-unit microlearning invesitagtif (MLI) yang secara integral dapat membangun meso- maupun macrolearning (meaningful learning) dengan dukungan integrasi kajian  STEM (science, technology, engineering, and mathematics) yang dapat menyesuaikan dengan vraiasi model-model pembelajaran dengan metode kasus (problem-based, case-based, project-based learning). Penyesuaian organisasi pembelajaran  secara fleksibel sesuai dengan tingkat kemampuan ilmiah awal subyek belajar dapat difasilitas melalui hyperdocs tempalte (seperti sepasang  hyperdocs MLI skala pH dengan penalaran induktif dan deduktif dengan sasaran sebuah konsepsi ilmiah yang sama, tetapi dengan penalaran yang berbeda berbeda pada tautan https://science-process-sudria.com/reader/c833asr2-0712-5587-923e-58093c5d5c68). Format utama tugas berupa identifikasi konsepsi ilmiah akibat-sebab inti yang membangun topik serta analisis konstruksinya mengikuti metode ilmiah terutama melibatkan pengetahuan faktual, prosedur ilmiah, variabel (bebas, terikat, dan kontrol), serta metakognitif (seperi format file tampilan)  tugas utama kuliah.  Usaha demikian diharapkan menguatkan kesadaran akan masalah kualitas pembelajaran sains tidak terkecuali Kimia disekolah menengah yang belum memadai seperti yang diungkap dari hasil PISA (Project for International Science Assessment) yang masih tetap rendah sejak mulai dilibatkan sebagai subyek dalam PISA.  Keterlibatan mahasiswa calon guru Kimia dalam kesadaran akan masalah demikian dan usaha untuk menemukan ide-ide dan/atau rancangan meningkatkan kualitas pembelajaran Kimia dengan pendekatan ilmiah sangat penting. 

Oleh karena cakupan materi sangat luas, tugas analisis konsepsi ilmiah dasar inti dilakukan melalui pembagian tugas pada kelompok kecil dengan 2 orang anggota yang mengerjakan sekitar dua konsepsi ilmiah sasaran setiap sesi (1-2 minggu masing-masing anggota secara bergantian sebagai pembuat/perumus dan pereviu per sesi tugas), draft hasil kinerja didiskusikan dalam pertemuan kelas langsung (luring), direvisi sebagai tugas pasca-kuliah, dan hasil kinerja yang sudah direvisi saling dibagikan (sharing) melalui forum/google meet (asynchronous online).

Pendahuluan

Penyajian

Penutup